Kurang dari satu minggu setelah aplikasi Robotaxi Tesla terbukti sebagai skema Ponzi dan ditutup, muncul aplikasi baru bernama Tesla Energy yang mengikuti pola penipuan serupa. Tesla Energy menarik perhatian investor dengan janji keuntungan besar dalam waktu singkat, tetapi hanya dalam hitungan minggu, terbukti bahwa aplikasi ini juga scam. Penarikan dana yang tertunda, admin grup Telegram yang menghilang, dan jumlah anggota yang mencapai 1.600 di grup resminya menunjukkan pola yang sama dengan Robotaxi Tesla, membuat para investor menjadi korban sekali lagi.
Hubungan Antara Tesla Energy dan Tutupnya Robotaxi Tesla
Skema yang digunakan oleh kedua aplikasi ini memiliki banyak kesamaan, sehingga menimbulkan dugaan kuat bahwa keduanya dikelola oleh kelompok yang sama. Robotaxi Tesla menawarkan investasi dengan iming-iming keuntungan besar dari menyewakan armada taksi otonom, yang diklaim berbasis teknologi Tesla. Namun, aplikasi ini dengan cepat kolaps setelah para investor mengalami penundaan penarikan dana dan tidak ada tanggapan dari pihak pengelola.
Tesla Energy muncul dengan janji keuntungan yang lebih besar lagi, namun dengan pola yang hampir sama. Para investor ditawari keuntungan tinggi dengan menyewa “stasiun pengisian daya Tesla” fiktif, yang ternyata hanyalah umpan untuk menarik lebih banyak uang dari korban.
Tesla Energy Menjanjikan Keuntungan Besar, Tapi Nyatanya Scam
Tesla Energy menawarkan investasi dengan janji pengembalian harian yang tidak realistis. Investor bisa memilih untuk menyewa “stasiun pengisian daya” dengan berbagai tingkatan, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 50.000.000, dengan pengembalian dividen harian antara 30% hingga 45%. Sebagai contoh, investasi sebesar Rp 500.000 dijanjikan akan memberikan dividen harian sebesar Rp 165.000, atau 33% per hari. Namun, janji ini mulai terbukti palsu ketika banyak member di grup Telegram Tesla Energy melaporkan bahwa penarikan dana mereka tertunda tanpa alasan jelas.
Penarikan Dana yang Tertunda: Tanda Skema Ponzi yang Klasik
Seperti halnya Robotaxi Tesla, penundaan penarikan dana menjadi indikator kuat bahwa Tesla Energy adalah skema Ponzi. Banyak investor di grup Telegram resmi Tesla Energy melaporkan bahwa mereka tidak bisa menarik dana mereka, meskipun awalnya aplikasi ini tampak membayar dividen tepat waktu. Tertundanya penarikan dana biasanya merupakan tanda bahwa aliran dana dari investor baru sudah mulai berkurang, yang membuat skema ini runtuh.
Skema Ponzi biasanya bergantung pada aliran uang dari investor baru untuk membayar investor yang lebih lama. Ketika aliran uang ini berhenti, skema tersebut tidak bisa lagi berjalan dan runtuh, meninggalkan para investor dengan kerugian besar.