Terungkap! Lucky Manor Scam: Paksa Top-Up 1 Juta dan Jadikan Admin Kambing Hitam!

Skema ini menjadi semakin nyata ketika mereka mulai meminta top-up Rp 1 juta. Jika pengguna terjebak dalam skema ini, aplikasi ponzi seperti Lucky Manor akan terus memanfaatkan pengguna dengan memaksa mereka memasukkan uang lebih banyak tanpa hasil yang nyata. Pada akhirnya, semua dana yang terkumpul dari pengguna akan hilang begitu aplikasi ditutup.

Strategi Kabur Setelah Merasa Cukup Mengumpulkan Dana

Alasan utama pengelola aplikasi ponzi seperti Lucky Manor menutup operasinya bukan karena mereka tidak mampu membayar keuntungan, melainkan karena mereka merasa telah cukup mengumpulkan dana dari pengguna. Ketika pengelola merasa dana yang terkumpul sudah memadai, mereka akan menutup aplikasi atau menghilang, membawa semua dana tersebut tanpa memperhatikan kerugian pengguna. Dalam kasus Lucky Manor, mereka bahkan memanfaatkan waktu tiga bulan untuk meraup dana sebanyak mungkin sebelum mulai menunjukkan tanda-tanda penutupan.

Selain itu, pengelola skema ponzi seperti ini sulit dilacak karena biasanya mereka beroperasi dari luar negeri, sehingga sulit dijerat oleh hukum setempat. Ini adalah salah satu alasan mengapa mereka merasa aman dan leluasa menjalankan penipuan, karena batasan geografis dan hukum yang berbeda. Setelah penipuan terungkap, mereka dengan mudah bisa membuat aplikasi baru dan mengulangi modus yang sama dengan nama dan tampilan yang berbeda, menargetkan pengguna baru yang belum menyadari trik ini.

Pemalsuan Afiliasi dengan Nama Besar sebagai Alat Manipulasi

Lucky Manor juga menggunakan trik klasik lain dari skema ponzi dengan mengklaim memiliki afiliasi dengan perusahaan besar, seperti Tencent Group, dan menyebut dukungan selebriti terkenal seperti Leonardo DiCaprio dan Jackie Chan. Namun, tidak ada bukti kuat mengenai klaim ini, dan faktanya, afiliasi tersebut hanyalah strategi untuk membangun citra agar terlihat kredibel. Penggunaan nama besar adalah teknik manipulatif yang sering digunakan dalam skema ponzi untuk meyakinkan calon pengguna agar percaya bahwa aplikasi ini aman dan layak diikuti.

Kesimpulan: Jangan Terjebak dalam Janji Manis Lucky Manor

Berdasarkan fakta-fakta yang ada, Lucky Manor adalah aplikasi penipuan yang telah merugikan banyak penggunanya. Dengan modus permainan sederhana dan janji keuntungan besar, aplikasi ini berhasil menarik ribuan pengguna dan meraup dana dalam jumlah besar. Taktik seperti manipulasi grup Telegram, memaksa top-up tambahan, dan menggunakan nama besar sebagai alat promosi hanya memperkuat bukti bahwa ini adalah skema ponzi murni.

Pengguna harus lebih waspada dan bijaksana dalam menghadapi aplikasi-aplikasi penghasil uang yang tidak memiliki latar belakang bisnis yang jelas. Sebelum mempercayakan uang pada aplikasi sejenis, sangat penting untuk melakukan riset mendalam dan mencari informasi terkait kredibilitas aplikasi tersebut. Kasus Lucky Manor memberikan pelajaran berharga agar pengguna tidak mudah tergiur oleh janji keuntungan instan yang pada akhirnya hanya membuat mereka terjebak dalam penipuan.

Join Telegram Channel

Dapatkan informasi terkini, tips bermanfaat, dan konten eksklusif!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post