Keputusan PSSI mengganti Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia memunculkan banyak perdebatan. Kedua sosok ini memiliki latar belakang dan prestasi yang berbeda, baik sebagai pemain maupun pelatih. Artikel ini akan membahas secara mendalam prestasi, kegagalan, dan potensi masing-masing pelatih, sekaligus mencoba menentukan siapa yang lebih layak untuk memimpin Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
Shin Tae-yong: Membawa Perubahan Signifikan pada Timnas Indonesia
Karier Shin Tae-yong Sebelum Melatih Timnas Indonesia
Shin Tae-yong adalah pelatih asal Korea Selatan yang dikenal dengan pendekatan taktis dan strateginya. Sebelum melatih Timnas Indonesia, Shin mencatat sejumlah pencapaian besar. Salah satunya adalah membawa Seongnam Ilhwa Chunma menjuarai Liga Champions AFC pada tahun 2010. Prestasi ini membuktikan bahwa Shin memahami sepak bola Asia dengan baik.
Di tingkat internasional, Shin Tae-yong semakin dikenal saat melatih Timnas Korea Selatan. Pencapaian puncaknya adalah kemenangan mengejutkan atas Jerman, juara bertahan Piala Dunia, pada Piala Dunia 2018. Kemenangan 2-0 itu menjadi salah satu momen paling bersejarah dalam sepak bola Korea Selatan.
Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia
Ketika bergabung dengan Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dihadapkan pada tim yang tengah dalam transisi. Namun, ia berhasil membawa sejumlah pencapaian yang signifikan:
- Final Piala AFF 2020
Shin Tae-yong sukses membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020. Meskipun kalah dari Thailand, pencapaian ini menunjukkan peningkatan besar dalam performa timnas. - Lolos ke Piala Asia 2023
Setelah 16 tahun absen, Indonesia akhirnya kembali lolos ke Piala Asia. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Shin mampu meningkatkan kualitas tim dalam waktu singkat. - Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia melaju ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia. Prestasi ini memperlihatkan kemampuan Shin dalam membangun tim yang kompetitif di tingkat Asia.
Shin Tae-yong juga dikenal dengan kemampuannya memanfaatkan pemain muda. Ia memberikan kepercayaan kepada talenta muda seperti Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Asnawi Mangkualam, yang kini menjadi andalan timnas.
Mengapa Shin Tae-yong Dipecat?
Meskipun mencatat berbagai prestasi, PSSI memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Shin Tae-yong. Alasan di balik keputusan ini belum sepenuhnya jelas, tetapi ada spekulasi bahwa PSSI ingin mencari pelatih dengan pendekatan yang berbeda. Keputusan ini menuai kritik, mengingat Shin sudah menunjukkan kemajuan signifikan bersama Timnas Indonesia.
Patrick Kluivert: Nama Besar dengan Rekam Jejak Kepelatihan yang Diragukan
Karier Bermain yang Gemilang
Sebagai pemain, Patrick Kluivert adalah legenda sepak bola. Ia sukses membela klub-klub besar seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, dan Barcelona. Bersama Timnas Belanda, Kluivert menjadi salah satu penyerang paling mematikan pada masanya. Namun, karier kepelatihannya tidak seberkilau perjalanan sebagai pemain.
Perjalanan Kluivert Sebagai Pelatih
Setelah pensiun, Kluivert memulai karier sebagai pelatih. Beberapa pengalaman yang dimilikinya antara lain:
- Melatih Timnas Curaçao
Patrick Kluivert menjadi pelatih Timnas Curaçao, sebuah tim nasional kecil di Karibia. Meskipun sempat menunjukkan peningkatan performa, Kluivert gagal membawa tim ini ke prestasi yang signifikan. Akhirnya, ia dipecat setelah serangkaian hasil buruk. - Melatih Adana Demirspor
Kluivert juga sempat melatih Adana Demirspor, klub Turki yang bermain di Süper Lig. Namun, ia kembali gagal memberikan hasil yang memuaskan, sehingga mengundurkan diri setelah beberapa bulan menjabat.
Mengapa Patrick Kluivert Dipilih oleh PSSI?
PSSI memilih Kluivert dengan harapan bahwa pengalaman dan reputasinya sebagai mantan pemain bintang dapat membawa dampak positif bagi Timnas Indonesia. Namun, rekam jejak kepelatihannya menimbulkan keraguan. Hingga kini, Kluivert belum berhasil membuktikan dirinya sebagai pelatih yang mampu mengangkat performa tim ke tingkat yang lebih tinggi.