Yuk! tonton video Mike Tyson: Misteri dan Kehebatan Petinju Legendaris yang Tak Terlupakan di channel YouTube kami di bawah ini.
Mike Tyson pernah kalah dua kali dari Evander Holyfield. Ia juga takluk dari Lennox Lewis. Tyson pun kalah melawan petinju semenjana di pengujung kariernya.
Namun nama Tyson akan selalu lebih dikenang dibanding Holyfield, Lewis, ataupun petinju segenerasinya.
Setelah Muhammad Ali, fenomena tinju berikutnya adalah Mike Tyson. Jelas dan tak perlu diragukan.
Bertubuh kecil untuk ukuran petinju kelas berat, Tyson kemudian menyeruak jadi fenomena di dunia tinju lantaran keganasannya di atas ring.
Daya ledak pukulan Tyson begitu menakutkan. Tyson tak punya pukulan andalan karena semua pukulannya sangatlah berbahaya dan mematikan.
Tangan kanan dan kiri Tyson sama-sama harus diwaspadai oleh lawan.
Kenapa Mike Tyson Yang Tidak Bisa Dilupakan Penggemar Tinju Dunia?
Hampir selalu kalah dalam urusan jangkauan pukulan, pertarungan Tyson menjadi sedap dipandang karena ia tak pernah mengenal kata melangkah mundur.
Rumus bertinju Tyson selalu maju menyerang untuk bertukar pukulan.
Hal itu mutlak dilakukan karena bila Tyson memilih untuk mundur, maka ia hanya akan jadi sasaran empuk lawan-lawan yang memiliki jangkauan lebih panjang.
Keberanian Tyson untuk maju dan terus bertukar pukulan didasarkan pada kehebatannya dalam hal menghindari pukulan lawan dalam jarak dekat.
Saat Tyson tengah menyerang, ia tak pernah khawatir terkena pukulan balik lawan. Tyson punya kecepatan gerak untuk menghindari pukulan lawan.
Menyerang Tyson tanpa perhitungan cermat sama saja meminta Si Leher Beton memberikan sebuah pukulan maut yang bisa langsung menghentikan serangan.
Karena kecepatan dan akurasi pukulan ‘Iron Mike’ sangatlah menakutkan.
Tyson adalah petinju brutal dan inilah yang menjual di mata penikmat tinju.
Orang-orang rela membayar mahal untuk melihat Tyson mengakhiri pertarungan dengan secepat mungkin.
Pertarungan Tyson di masa jayanya kemudian bukan lagi soal menang-kalah, melainkan di ronde berapa Tyson akan mengakhiri pertarungan.
Mike Tyson memang tak sempurna. Bila kalimat “andai” disematkan pada perjalanan hidupnya,
maka banyak penggemarnya yang bakal berkata ‘andai saja Tyson bisa menjaga kehidupan pribadinya usai menjadi juara dunia di akhir tahun 1980-an…’
Terlepas dari hal itu, Tyson tetaplah warna berbeda yang mencolok dalam sejarah tinju dunia.
Tyson akan selalu dikenang lewat kebrutalannya di atas ring, tentang nostalgia menebak di ronde ke berapa Tyson akan menang,