Sejak diluncurkan pada Juli 2024, KantarWork berhasil menarik perhatian sebagai salah satu aplikasi investasi online yang menawarkan keuntungan harian dengan skema sederhana. Menariknya, di tengah runtuhnya aplikasi ponzi lainnya seperti Grapix AI, SAI Robot, dan Tiktok VIP Shop, KantarWork masih bertahan hingga saat ini. Keberlanjutan ini memunculkan pertanyaan: apa yang membuat KantarWork lebih stabil dibandingkan skema ponzi lainnya? Artikel ini akan menganalisis alasan di balik daya tahan KantarWork dan faktor-faktor yang memengaruhi keberlanjutan operasinya.
KantarWork dan Popularitasnya di Kalangan Pemain Ponzi
KantarWork menjadi populer karena memberikan penghasilan pasif dengan persyaratan yang cukup terjangkau. Deposit minimal sebesar Rp. 360.000 dengan profit harian Rp. 12.000 membuatnya terlihat menarik bagi banyak orang, terutama mereka yang mencari keuntungan dari investasi kecil. Selain itu, sistem komisi tim hingga 12% dari anggota baru juga menjadi daya tarik tersendiri.
Namun, seperti yang sering terjadi dalam skema ponzi, popularitas KantarWork juga memicu kekhawatiran tentang keberlanjutannya. Meskipun begitu, hingga hampir enam bulan operasinya, aplikasi ini masih bertahan. Banyak pemain ponzi mulai mengklasifikasikan aplikasi ini sebagai aplikasi jangka panjang, yang berbeda dengan aplikasi serupa yang runtuh dalam hitungan minggu atau bulan.
Struktur Keuangan yang Menguntungkan KantarWork
Salah satu alasan utama di balik keberlangsungan KantarWork adalah struktur keuangannya yang dirancang untuk menjaga stabilitas. Profit harian sebesar 3% dari deposit tergolong rendah untuk skema ponzi, sehingga tidak terlalu membebani aliran kas platform. Dengan sistem ini, KantarWork dapat memperpanjang siklus hidupnya tanpa menghadapi tekanan likuiditas yang besar.
Minimal deposit Rp. 360.000 juga memainkan peran penting. Nominal ini cukup tinggi untuk membatasi jumlah anggota baru yang bergabung, sehingga arus keluar dana lebih terkendali. Selain itu, minimal withdraw Rp. 21.000 mendorong pengguna untuk mengumpulkan keuntungan sebelum melakukan penarikan, yang membantu pengelola mempertahankan stabilitas arus kas.
Strategi Marketing yang Efektif KantarWork
KantarWork menggunakan strategi pemasaran yang cerdas untuk menarik perhatian pengguna baru. Dengan mengedepankan klaim penghasilan pasif, aplikasi ini berhasil memanfaatkan rasa ingin tahu dan keserakahan sebagian besar calon investor. Selain itu, adanya sistem komisi dari anggota baru mendorong pengguna aktif merekrut orang lain, menciptakan efek bola salju yang menjaga aliran dana tetap berjalan.
Namun, strategi pemasaran ini juga memiliki risiko. Ketergantungan pada rekrutmen anggota baru adalah salah satu tanda utama skema ponzi, dan ketika pertumbuhan anggota mulai melambat, Kantar Work berpotensi menghadapi tantangan besar.