Mike Tyson, seorang legenda tinju yang telah menjadi ikon dunia olahraga, kembali ke ring pada usia 58 tahun untuk menghadapi Jake Paul, petinju selebritas berusia 27 tahun. Pertarungan ini berlangsung pada 15 November 2024, di AT&T Stadium, Texas, Amerika Serikat. Dengan usia yang terpaut jauh, laga ini tidak hanya menjadi ajang adu kekuatan tetapi juga momen nostalgia bagi para penggemar tinju.
Meskipun berlangsung dalam format eksebisi, duel ini menjadi sorotan global karena menampilkan pertemuan dua generasi tinju dengan latar belakang yang sangat berbeda. Tyson dikenal sebagai “Si Leher Beton” yang mendominasi kelas berat di era kejayaannya, sementara Jake Paul membangun namanya melalui dunia hiburan dan YouTube sebelum merambah ke dunia tinju.
Jalannya Pertandingan Mike Tyson Vs. Jake Paul
Pertandingan dibuka dengan Tyson tampil agresif sejak ronde pertama. Ia melancarkan pukulan jab dan hook yang membahayakan lawannya. Di sisi lain, Jake Paul memilih bertahan, sering kali menggunakan clinch untuk meredam serangan Tyson. Strategi Jake ini cukup efektif dalam menjaga stamina menghadapi Tyson yang terlihat lebih mengandalkan pengalaman dan kekuatan lama.
Pada ronde kedua, Jake mulai menunjukkan keberanian dengan melancarkan beberapa serangan. Meski demikian, Tyson tetap mampu bertahan dengan teknik bertahan yang rapi. Memasuki ronde ketiga, Jake mulai lebih aktif menyerang, bahkan sempat membuat Tyson kewalahan dengan kombinasi pukulan. Namun, Tyson tetap berdiri kokoh, menunjukkan daya tahannya yang luar biasa.
Ronde keempat menjadi titik di mana Jake Paul mulai mengontrol pertandingan. Pukulannya lebih terarah dan efektif, termasuk sebuah jab ke perut Tyson yang terlihat menyulitkan sang legenda. Meskipun demikian, Tyson tetap melanjutkan pertarungan hingga ronde keempat berakhir dengan kondisi yang cukup stabil.
Tempo pertandingan menurun pada ronde kelima dan keenam, dengan kedua petinju bermain lebih hati-hati. Tyson mengandalkan pertahanan dengan kuda-kuda solid, sementara Jake terus mencari celah untuk menyerang. Pada ronde ketujuh, meskipun Tyson terlihat mulai kelelahan, ia masih mampu menghindari pukulan-pukulan Jake yang kurang membahayakan.
Ronde kedelapan sekaligus ronde terakhir menjadi momen penutup pertandingan. Jake Paul menunjukkan keunggulan stamina dengan terus menyerang, sementara Tyson lebih fokus pada bertahan. Di detik-detik terakhir, Jake memilih untuk tidak memanfaatkan keunggulannya, menunjukkan rasa hormat kepada Tyson dengan menghentikan serangan dan mengangkat tangannya sebagai bentuk penghormatan.