Aplikasi C3 Artificial Intelligence atau C3 AI, yang baru dirilis pada akhir Oktober 2024, menunjukkan tanda-tanda kuat sebagai skema ponzi yang terbukti scam. Banyak pengguna di grup Telegram resmi melaporkan bahwa mereka mengalami kendala dalam menarik dana mereka. Meskipun pengelola aplikasi berdalih terjadi gangguan teknis di sistem perbankan, ini menimbulkan kecurigaan karena modernitas dan keandalan sistem perbankan saat ini.
Respons Pihak C3 AI: Alasan yang Tidak Masuk Akal
Pengelola C3 AI mengklaim bahwa masalah penarikan dana terjadi akibat gangguan teknis di sistem perbankan, dan meminta pengguna untuk bersabar sementara tim mereka “memperbaiki” masalah tersebut. Mereka bahkan menyarankan pengguna untuk melakukan deposit menggunakan USDT sebagai alternatif. Namun, alasan ini tidak sepenuhnya masuk akal mengingat bagaimana sistem perbankan modern bekerja.
Mengapa Alasan Perbankan Ini Tidak Dapat Dipercaya
Perbankan modern memiliki teknologi canggih yang jarang sekali mengalami gangguan total tanpa pemberitahuan resmi. Jika memang ada pemeliharaan atau gangguan nasional, bank pasti akan memberikan pengumuman dan biasanya hanya bersifat sementara dan dapat diprediksi. Jika masalah yang disebutkan oleh C3 AI benar-benar terjadi, seharusnya ada pengumuman dari pihak bank dan bersifat nasional. Namun, hingga kini tidak ada informasi semacam itu, sehingga alasan ini tampak lebih sebagai upaya mereka untuk mengulur waktu.
Dengan demikian, dalih “gangguan perbankan” ini sebenarnya merupakan taktik umum yang digunakan oleh aplikasi penipuan untuk menunda penarikan dana pengguna. Alasan ini digunakan agar pengguna tetap bertahan di platform dan terus melakukan deposit, padahal dana yang mereka miliki semakin sulit untuk ditarik.
Mengapa C3 AI Dianggap Sebagai Skema Ponzi?
Dari pola operasi dan struktur keuntungan yang ditawarkan, C3 AI memiliki ciri khas skema Ponzi. Aplikasi ini menjanjikan imbal hasil tinggi dalam waktu singkat tanpa transparansi mengenai jenis investasi yang dilakukan. Pengelola hanya menggantungkan dana dari anggota baru untuk membayar anggota lama, tanpa adanya bisnis riil di baliknya.
1. Penawaran Keuntungan yang Tidak Masuk Akal
Sejak awal, C3 AI menjanjikan dividen tetap kepada investor berdasarkan jumlah dana yang mereka setorkan. Ini mencurigakan karena tidak realistis untuk investasi konvensional. Dalam skema ponzi, janji keuntungan yang tinggi seperti ini biasanya menjadi umpan untuk menarik minat investor, namun tanpa dasar atau model bisnis yang jelas.
2. Indikasi Skema Ponzi Berdasarkan Pola yang Sama
Aplikasi ini juga menunjukkan pola yang mirip dengan aplikasi ponzi sebelumnya, seperti Grapix AI dan SAI Robot Dividen. Mereka mengandalkan tampilan profesional, tetapi tanpa informasi tentang pengelola dan rincian investasi yang transparan. Pola operasional yang hampir sama ini menunjukkan bahwa C3 AI diduga kuat hanya mengulangi taktik skema ponzi lainnya.