Sebuah video viral di WhatsApp dan beberapa akun Facebook menunjukkan sosok jenazah yang disebut sebagai Imam Samudra. Video tersebut menampilkan jenazah yang masih utuh dalam kain kafan, meskipun diklaim sudah dimakamkan selama satu dekade. Narasi yang berkembang menyebut bahwa saat makamnya dipindahkan, jenazah tersebut tetap dalam kondisi baik. Namun, apakah klaim ini benar?
Tempo menerima permintaan untuk memeriksa kebenaran video ini. Setelah melakukan verifikasi, ditemukan bahwa klaim tersebut tidak sesuai fakta. Berikut hasil pemeriksaan fakta mengenai video yang viral ini.
Fakta Mengenai Sosok dalam Video
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa jenazah dalam video itu bukan Imam Samudra, melainkan narapidana teroris lain, yaitu Yaser bin Tamrin. Yaser adalah terpidana kasus terorisme yang meninggal pada 17 Juli 2018 di RSUD Tangerang Selatan. Video itu menunjukkan jenazah Yaser setelah dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur dan kemudian viral di media sosial.
Sementara itu, Imam Samudra sendiri merupakan terpidana mati kasus Bom Bali I pada 2002, yang dieksekusi pada tahun 2008 di Nusakambangan, Jawa Tengah. Jenazahnya dimakamkan di sebelah makam ayahnya, Sihabuddin, di pemakaman Lopang Gede, Serang, Banten. Pihak keluarga Imam Samudra telah memberikan klarifikasi melalui video di lokasi makamnya, membantah bahwa ada pembongkaran atau pemindahan makam tersebut.
Klarifikasi Polri Mengenai Video Viral Imam Samudra
Dilansir Antaranews, Brigjen Mohammad Iqbal, Karopenmas Divisi Humas Polri, menegaskan bahwa jenazah dalam video bukanlah Imam Samudra, melainkan Yaser bin Tamrin. Yaser mengalami sakit sejak 26 Juni 2018 dan meninggal pada 17 Juli 2018 setelah menjalani perawatan. Sementara itu, Kadiv Humas Polri Setyo Wasisto pada 23 Juli 2018 juga menyatakan bahwa keluarga Imam Samudra telah mengonfirmasi bahwa makamnya masih utuh dan belum pernah dibongkar.
Kesalahan Identitas: Ali Ghufron dan Imam Samudra
Narasi yang beredar di media sosial juga menyebut Imam Samudra memiliki nama lain, yaitu Ali Ghufron. Faktanya, informasi ini salah. Ali Ghufron adalah orang lain dengan nama alias Mukhlas, sedangkan nama asli Imam Samudra adalah Abdul Azis. Kesalahan dalam menyebutkan nama ini menyebabkan kebingungan publik terkait identitas jenazah yang ada dalam video tersebut.
Ali Ghufron alias Mukhlas juga merupakan terpidana kasus Bom Bali I yang dieksekusi mati, namun ia adalah sosok yang berbeda dari Imam Samudra.
Penyebab Klaim Video Jenazah Imam Samudra Viral
Klaim tentang jenazah yang tetap utuh setelah lama dimakamkan kerap menimbulkan ketertarikan publik. Kondisi jenazah yang tampak baik dalam video tersebut membuat banyak orang berspekulasi. Namun, dalam kasus ini, fakta menunjukkan bahwa sosok dalam video tersebut bukan Imam Samudra. Sosok itu adalah Yaser bin Tamrin, narapidana teroris yang meninggal pada tahun 2018.