Investasi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan keuangan dengan cepat. Namun, tidak semua peluang investasi bisa dipercaya. Salah satu contohnya adalah aplikasi Tesla Energy, yang baru saja rilis pada 19 Oktober 2024. Aplikasi ini mengklaim menawarkan pengembalian investasi yang luar biasa tinggi, tetapi banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ini adalah skema Ponzi. Yang lebih mengkhawatirkan, prediksi menyebutkan bahwa Tesla Energy akan segera melakukan scam atau penipuan dalam hitungan hari.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa Tesla Energy sangat berisiko dan mengapa investor perlu waspada terhadap penipuan yang mungkin terjadi. Kami juga akan memberikan tips untuk menghindari terjebak dalam skema Ponzi seperti ini.
Apa Itu Tesla Energy?
Tesla Energy adalah aplikasi investasi yang mengklaim memiliki afiliasi dengan perusahaan kendaraan listrik Tesla. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa aplikasi ini memiliki hubungan resmi dengan Tesla. Tesla Energy menawarkan skema investasi dengan janji pengembalian harian yang sangat tinggi—sebuah tanda peringatan klasik dari skema Ponzi.
Berikut adalah beberapa penawaran investasi yang tersedia di aplikasi Tesla Energy:
1. 21KW Supercharger-Ⅰ
- Jumlah Investasi: Rp 50.000
- Dividen Harian: 30% / Rp 15.000
- Total Dividen: 3.000% / Rp 1.500.000
- Siklus: 100 hari
2. 21KW Supercharger-Ⅱ
- Jumlah Investasi: Rp 100.000
- Dividen Harian: 31% / Rp 31.000
- Total Dividen: 3.100% / Rp 3.100.000
- Siklus: 100 hari
3. 21KW Supercharger-Ⅲ
- Jumlah Investasi: Rp 200.000
- Dividen Harian: 32% / Rp 64.000
- Total Dividen: 3.200% / Rp 6.400.000
- Siklus: 100 hari
Angka-angka ini terlihat menggiurkan, tetapi janji pengembalian yang sangat tinggi ini hampir mustahil untuk dicapai dalam investasi legal. Skema semacam ini sering kali menarik investor baru untuk menambah dana, yang pada akhirnya hanya digunakan untuk membayar investor sebelumnya—dan inilah cara kerja skema Ponzi.
Mengapa Tesla Energy Adalah Skema Ponzi?
1. Pengembalian Tidak Realistis
Salah satu ciri utama skema Ponzi adalah janji pengembalian yang sangat tinggi dalam waktu singkat. Dalam dunia investasi, tidak ada yang bisa menjamin keuntungan harian sebesar 30% atau lebih tanpa risiko besar. Pengembalian yang dijanjikan Tesla Energy jauh melebihi standar pasar, dan ini menjadi tanda peringatan besar bahwa aplikasi ini adalah penipuan.
2. Klaim Afiliasi Palsu dengan Tesla
Tesla Energy menggunakan nama Tesla untuk menarik perhatian dan memanfaatkan reputasi positif perusahaan kendaraan listrik tersebut. Namun, tidak ada bukti bahwa Tesla memiliki hubungan apa pun dengan aplikasi ini. Penggunaan nama besar seperti Tesla tanpa izin atau afiliasi resmi adalah salah satu taktik umum dalam skema Ponzi untuk menciptakan ilusi legitimasi.
3. Struktur Investasi yang Mirip dengan Skema Ponzi
Skema Ponzi bekerja dengan cara merekrut investor baru untuk membayar investor lama. Dalam kasus Tesla Energy, pengembalian besar yang dijanjikan hampir pasti berasal dari uang yang diinvestasikan oleh peserta baru. Begitu aliran investor baru berhenti, skema ini akan runtuh, dan para investor tidak akan bisa menarik uang mereka.