Aplikasi Skema Ponzi Tesla Energy Menjanjikan Dividen 3000% hingga 4500%

3. Siklus Pendanaan yang Berbahaya

Skema Ponzi bekerja dengan merekrut investor baru untuk membayar investor lama. Begitu aliran investor baru melambat, aplikasi seperti Tesla Energy akan kesulitan membayar dividen yang dijanjikan. Pada akhirnya, skema ini akan runtuh, dan investor yang masuk terakhir akan kehilangan uang mereka. Berdasarkan struktur pembayaran Tesla Energy, skema ini berpotensi scam dalam hitungan hari jika jumlah investor baru tidak mencukupi.

Bagaimana Tesla Energy Memikat Investor?

1. Janji Penghasilan Pasif

Tesla Energy menggunakan janji penghasilan pasif yang tinggi untuk menarik minat investor. Dengan menawarkan dividen harian yang besar, mereka menjanjikan keuntungan tanpa harus melakukan apa pun. Ini sangat menarik bagi orang-orang yang ingin cepat kaya tanpa harus bersusah payah.

2. Sistem Bonus Referensi

Aplikasi ini juga menawarkan bonus referral yang tinggi bagi mereka yang berhasil mengajak orang lain untuk bergabung. Misalnya, hadiah harian seperti 10.000 PHP untuk referal harian terbaik dan bonus hingga 20% dari kolam hadiah bagi top referrer. Taktik ini adalah cara lain untuk menarik lebih banyak investor dan menjaga aliran uang tetap masuk.

3. Kemudahan Akses dan Penggunaan

Aplikasi Tesla Energy dibuat sangat mudah diakses melalui perangkat mobile, memungkinkan pengguna untuk “mengelola investasi mereka dari mana saja”. Ini dirancang untuk memberikan kenyamanan, tetapi juga mempermudah perusahaan untuk menarik lebih banyak korban yang tidak sepenuhnya memahami risiko yang mereka ambil.

Mengapa Tesla Energy Berbahaya?

1. Risiko Kehilangan Dana

Karena Tesla Energy hampir pasti adalah skema Ponzi, ketika skema ini runtuh, investor tidak akan bisa menarik uang mereka. Para investor baru yang belum mendapat pengembalian akan kehilangan seluruh dana mereka. Ini adalah risiko terbesar dalam berinvestasi pada aplikasi seperti ini.

2. Tidak Diatur oleh Otoritas

Aplikasi investasi yang sah harus diatur oleh lembaga keuangan resmi seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan) di Indonesia. Tesla Energy tidak memiliki izin dari otoritas ini, yang berarti tidak ada perlindungan hukum bagi investor jika terjadi penipuan.

3. Klaim Afiliasi yang Palsu

Tesla Energy menggunakan nama besar Tesla untuk menarik perhatian investor. Namun, tanpa adanya konfirmasi atau dukungan dari perusahaan Tesla, klaim ini kemungkinan besar tidak benar. Penggunaan nama besar seperti ini untuk menipu investor adalah taktik umum dalam penipuan.

Bagaimana Menghindari Skema Ponzi Seperti Tesla Energy?

1. Lakukan Verifikasi Legalitas

Selalu pastikan bahwa platform investasi yang Anda gunakan diatur oleh otoritas keuangan yang sah, seperti OJK dan Bappebti. Ini memberikan jaminan bahwa perusahaan tersebut diawasi dan diatur dengan ketat untuk melindungi investor.

2. Waspadai Pengembalian yang Terlalu Tinggi

Jika sebuah investasi menjanjikan pengembalian yang jauh di atas rata-rata pasar, ini biasanya merupakan tanda peringatan. Pengembalian tinggi sering kali datang dengan risiko yang besar, dan dalam banyak kasus, itu adalah indikasi dari skema Ponzi atau penipuan lainnya.

Join Telegram Channel

Dapatkan informasi terkini, tips bermanfaat, dan konten eksklusif!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Post